8 Syarat yang Perlu Kita Penuhi Sebelum Donor Darah

Estimated read time 5 min read

Berikut ini adalah syarat seseorang agar boleh melakukan donor darah :

  1. Sehat jasmani dan rohani.
  2. Usia minimal 17 tahun. Pendonor pertama kali dengan umur >60 tahun dan pendonor ulang dengan umur >65 tahun dapat menjadi pendonor dengan perhatian khusus berdasarkan pertimbangan medis kondisi kesehatan.
  3. Donor darah lengkap (Whole Blood):
    – ≥ 55 kilogram untuk penyumbangan darah 450 mL.
    – ≥ 45 kilogram untuk penyumbangan darah 350 mL.
  4. Tekanan darah : Sistolik : 90 hingga 160 mm Hg
    Diastolik : 60 hingga 100 mm Hg
    Dan perbedaan antara sistolik dengan diastolik lebih dari 20 mmHg
  5. Denyut nadi : 50 hingga 100 kali per menit dan teratur.
  6. Suhu tubuh : 36,5 – 37,5 derajat C
  7. Kadar haemoglobin 12,5g% s/d 17,0g%.
  8. Interval donor : Laki-Laki : 2 bulan, Perempuan : 2 bulan, 48 jam jika penyumbangan terakhir adalah prosedur plasmapheresis atau plateletpheresis (dan dalam jumlah maksimal penyumbangan darah lengkap per tahun).

Pernah nggak sih diantara kita yang bertanya apa maksud dan tujuan dari persyaratan donor darah tersebut?
Apa akan menimbulkan efek jika salah satu dilanggar?
Baik, mari kita kupas satu persatu alasan dibalik persyaratan donor darah yang harus dipatuhi.

Sehat Jasmani dan Rohani
Seseorang yang ingin donor darah harusnya mempunyai kesehatan yang baik, baik sehat secara jasmani maupun secara rohani. Mengapa demikian, karena fungsi donor darah adalah untuk menolong seseorang yang membutuhkan darah yang notabene sedang dalam keadaan yang tidak sehat.

Nah, kebayang dong jika pendonor juga sakit, otomatis darah yang dihasilkan juga akan terpengaruh oleh kualitas kesehatan pendonor. Calon pendonor tidak hanya harus sehat secara jasmani, tapi juga secara mental. Calon pendonor yang mempunyai tuna grahita (cacat mental) tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darahnya.

Mengapa dilarang, karena seseorang yang cacat grahita dikhawatirkan tidak benar-benar tahu apa yang dilakukannya, dan bisa menyangka bahwa donor menyakiti mereka dengan menusukan jarum ke lengannya, sehingga bukan tidak mungkin mereka dapat melakukan hal-hal yang justru dapat membahayakan diri mereka.

Jadi keep healthy ya supaya bisa terus membantu sesama melalui donor darah.

Usia 17 Sampai Dengan 65 Tahun
Diantara kita ada nggak yang ditolak karena usia belum mencukupi 17 tahun? Yups, untuk bisa donor darah perlu juga memperhatikan usia. Di Indonesia, usia minimum untuk bisa donor adalah usia 17 tahun. Mengapa demikian, karena pada usia 17 tahun seseorang sudah mendapatkan legalitas dari hukum sesuai hukum di Indonesia.

Jadi jika usia di bawah 17 tahun tidak boleh donor darah? Boleh, asal syarat kesehatan lain terpenuhi dan mempunyai ijin tertulis dari orang tua. Pendonor yang usainya di bawah 17 tahun diperbolehkan ketika dalam keadaan mendesak, contohnya ketika darah yang dibutuhkan adalah jenis darah langka.

Lalu mengapa batas usia pendonor maksimum 65? Batasan usia maksimum pendonor ada 2 macam, jika pendonor yang baru mendonorkan darahnya maksimum usia 60 tahun, sedangkan untuk pendonor yang sudah terbiasa mendonorkan darahnya maksimum usia 65 tahun.

Mengapa ada perbedaan batasan usia, karena jika seseorang tersebut baru pertama kali mendonorkan darahnya pada usia lanjut (maksimum 60 tahun) organ tubuh orang tersebut belum terbiasa beradaptasi untuk membentuk sel darah baru, seperti halnya pendonor darah yang rutin mendonorkan darahnya.

Berat Badan Donor Darah Lengkap (Whole Blood):
– ≥ 55 kilogram untuk penyumbangan darah 450 mL.
– ≥ 45 kilogram untuk penyumbangan darah 350 mL.

Berat badan minimum untuk donor darah adalah minimal 45 kg untuk kantong 350cc dan minimal 55 kg untuk kantong 450cc.

Namun demikian berat badan juga disesuaikan dengan tinggi badan, atau dengan kata lain antara berat badan dan tinggi badan harus proposional. Jika berat badan kurang dari kriteria sesuai dengan jenis kantong yang digunakan, maka pengurangan darah dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan sistem kerja tubuh.

Donor Apheresis:
– ≥ 55 kilogram

Volume komponen darah yang diambil ketika donor apheresis lebih besar daripada donor WB, karena setiap darah yang dikeluarkan dari tubuh pendonor akan melalui proses penyaringan darah pada mesin apheresis.

Tekanan Darah :
– Sistole 100 – 170
– Diastole 70 – 100

Tekanan sistole atau sistolik menunjukan tekanan ketika jantung berkontraksi, dan tekanan diastole atau diastolik menunjukan ketika jantung tidak berkontraksi. Tekanan darah dapat berubah setiap saat.

Namun jika saat diukur, tekanan darah ternyata terlalu tinggi atau terlalu rendah dari syarat minimal, kemudian dipaksakan diambil sebagian untuk donor darah, maka akan mengganggu perfusi atau penyerapan oksigen di dalam jaringan tubuh, khususnya otak.

Tekanan darah wanita normalnya adalah 110/70. Pria tensinya lebih dari 110/70, kira-kira angka normalnya adalah 130/70.

Kadar haemoglobin 12,5g% s/d 17,0g%
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru.

Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Sebagaimana diketahui, darah berfungsi antara lain untuk membawa oksigen yang akan didistribusikan ke seluruh tubuh.

Kadar hemoglobin yang cukup, membuat darah dapat menjalankan fungsinya dengan baik, yaitu mengikat oksigen yang dibutuhkan. Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia.

Ada banyak penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguan sumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan abnormalitas hemoglobin bawaan. Kadar hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di daerah dataran tinggi dan perokok.

Beberapa penyakit seperti radang paru paru, tumor dan gangguan sumsum tulang juga bisa meningkatkan kadar hemoglobin.

Interval Donor (Whole Blood)
Minimal 2 bulan sejak donor darah sebelumnya
Laki : maksimal 6 kali dalam 1 tahun,
Perempuan : maksimal 4 kali dalam 1 tahun.

Pembentukan sel darah merah yang baru, akan maksimal terbentuk dalam waktu 10 minggu. Sehingga jika memaksakan donor kurang dari waktu tersebut, maka akan berpengaruh pada kesehatan donor karena kuantitas dan kualitas sel darah yang terbentuk belum sempurna.

Bagi para wanita, interval donor darah setiap 16 minggu atau lebih untuk menghindari resiko defisiensi besi yang juga disebabkan oleh menstruasi.

Sumber :

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours