Fadel Nooriandi: Aku Thaller, Aku Kuat!

Estimated read time 4 min read

Assalamulaikum Wr. Wb..

Hello !

Saya Moch Fadel Nooriandi, Saya tinggal di Tebet-Jakarta Selatan bersama kedua orang tua saya. Saya lahir di Jakarta/ 21 November 1993. Saat ini saya berusia 23thn (Penderita Thalassemia Beta (β) Mayor). Saya mempunyai 1 orang adik perempuan tetapi Alhamdulillah dia normal tidak menderita Thalassemia.

Saya akan menceritakan awal mula saya terdeteksi positif menderita penyakit Thalassemia Beta(β) Mayor.

Awal mula saya terdeteksi dan divonis Thalassemia oleh dokter sejak umur 8 bulan. Ketika itu saya mengalami wajah yang sangat pucat, limpa membesar. Pada saat itu ibuku menyadari dan segera bergegas membawa saya ke RS dan setelah itu melakukan pemeriksaan darah yang lengkap di Laboratorium RS. Sejak saat itulah saya harus menjalankan tranfusi darah rutin setiap bulan sampai saat ini.

Sekedar flashback pada tahun 2004, dr. Pustika Amalia, Sp. A (K) beliau merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Thalassemia. Ketika itu beliau sedang memeriksa saya dan mengatakan limpa saya sudah besar jadi harus segera diadakan operasi besar pengangkatan limpa (Splenektomi).

Saya lagi-lagi mendapat cobaan berat saat itu, tapi apa boleh buat setelah dirundingkan oleh keluarga dan dokter dengan baik-baik akhirnya saya dan keluarga memutuskan untuk melakukan operasi pada tahun 2004 dan Alhamdulillah operasi berjalan lancar walau sempat mengalami masalah di operasi pertama saya adanya pendarahan (blooding) tapi beruntungnya masalah itu sudah ditangani dengan baik oleh dokter bedah.

Setelah operasi keadaan saya menjadi lebih membaik dari sebelumnya yang tadinya saya transfusi darah setiap 2 minggu sekali, setelah operasi tersebut saya transfusi menjadi 1 bulan sekali. Tetapi kondisi badan harus tetap dijaga agar tidak mudah drop karena kekebalan tubuh saya sedikit berkurang dikarenakan operasi tersebut dan juga tidak lupa setiap harinya selalu melakukan terapi kelasi besi/ pembuangan zat besi seperti Pasang Desferal/ Minum Feripprox / Exjade agar zat besi tidak menumpuk dibadan setelah habis melakukan transfusi darah.

Setelah mengalami pengalaman tersebut, saya harus tetap semangat menghadapi cobaan hidup dan sering sekali saya mengalami beban batin yang sangat berat yaitu saat masa-masa sekolah bersama teman-teman sekolah yang sering mengejek karena saya sakit Thalassemia dan badan saya yang sangat kurus di masa sekolah. Saya sering tidak sekolah karena beban batin hidup yang cukup besar, tetapi guru dan orang tua saya terus menyemangati saya sehingga saya tidak menghiraukan teman-teman lain yang mengejek saya sampai saya selesai pendidikan dengan baik.

Saat ini saya telah menyelesaikan pendidikan mulai dari Taman kanak-kanak hingga kuliah di perguruan tinggi. Saya kuliah di salah satu perguruan tinggi hingga selesai dengan tepat waktu bahkan lebih cepat dari jadwal semestinya dikarenakan saya cepat mengerjakan Skripsisaya yang hanya 3 bulan. Saya kuliah tepatnya di Kampus Politeknik LP3I Jakarta, Jurusan Informatika Komputer selama 3 tahun dan Alhamdulillah saya baru wisuda pada September 2015 tahun lalu.

Saya sekarang sedang bekerja di salah satu partai politik di Jakarta, tepatnya di daerah Kebayoran Baru di Recapital Building sebagai IT Support dan Sosial Media Analysis dari Februari 2016 lalu.

Dalam keseharian, saya juga menjalani kehidupan seperti orang normal lainnya yang bukan seorang thaller. Saya suka menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat saya untuk sharing bersama, travelling, dan berbagai kegiatan lainnya. Meskipun saya mempunyai banyak aktifitas, tetapi setiap hari nya saya tidak lupa untuk terapi kelasi besi untuk membuang zat besi yang telah menumpuk di badan saya. Obat kelasi besi tersebut seperti Pasang Desferal/ Minum Feripprox / Exjade. Karena saya sadar obat yang saya dapatkan sangatlah mahal harganya jika kita membeli sendiri, untungnya sekarang sudah disubsidi oleh pemerintah menjadi gratis jadi kita mesti memanfaatkannya dan saya selalu ingatkan bahwa harus rajin-rajin minum obat untuk kebaikan saya sendiri.

Saya juga salah satu yang sangat menyukai Sepak Bola, klub sepak bola favorit bola saya yaitu Real Madrid. Dikarenakan saya tidak boleh dan tidak dianjurkan bermain bola olehdokter karena fisik saya yang tidak memungkinkan, dan juga terlalu capek membuat saya drop, alhasil cukup jadi penonton setia di layar kaca dan di berbagai acara nonton bareng.

Hal yang selalu ada di mindset saya adalah “Kita thaller harus selalu dan tetap semangat dalam hidup, pantang menyerah, selalu bersyukur, rajin beribadah dan berdoa, selalu menganggap dan punya pikiran bahwa kita ini manusia yang sehat, normal, layak untuk hidup dan berprestasi seperti manusia normal pada umumnya”.

“Always Smiling And Enjoy EVERY moment“

Karena dari fisik kita memang terlihat lemah tetapi otak berfikir, jiwa semangat dan tekad, asal kita mau berusaha pasti akan mengalahkan semuanya, Jangan putus asa teman-teman dan selalu berkarya dan jangan mudah menyerah.

Harus percaya mukjizat itu pasti ada dan cobaan pasti akan berakhir, karena Allah tidak akan memberi cobaan ke kita diluar kemampuan hambanya.

Moch Fadel Nooriandi
Latest posts by Moch Fadel Nooriandi (see all)

You May Also Like

+ There are no comments

Add yours