
JOGJA – DonorDarah.info | Saat ganasnya gelombang ke-2 pandemi Covid-19 menerjang Indonesia, banyak informasi kebutuhan pendonor Plasma Konvalesen yang beredar di media sosial dan chat group kita. Donor yang hanya dapat dilakukan oleh pendonor yang sudah berhasil sembuh dari Covid-19 dan memiliki jumlah titer antibodi yang cukup didalam tubuhnya.
Titer Antibodi ini seiring waktu akan terus berkurang dalam tubuh, maka dari itu perlu segera didonorkan untuk menjadi bahan yang dibutuhkan untuk terapi penyembuhan dari pasien Covid-19.
Banyak yang belum mengetahui sebuah fakta, pasien Covid-19 yang berhasil sembuh dan rutin melakukan donor Plasma Konvalesen akan membuat Titer Antibodi dalam tubuhnya akan cenderung bertahan jumlahnya. Bahkan ada yang jumlahnya malah bertambah, seperti yang dialami oleh kak Prastawa Adi.
Dalam Nge-LIVE barang BLOOD for LIFE (19/09/2021) kak Pras menceritakan pengalaman dia menjadi pendonor Plasma Konvalesen, dimana siang hari sebelum live IG ini berlangsung, kak Pras baru saja selesai mendonorkan plasmanya yang ke-19.
Sebelum Positif Covid-19 kak Prast sudah biasa donor rutin untuk salah satu Anak yang hidup dengan Thalassemia, setelah sembuh dari Covid-19 kak Pras ditawarkan istrinya yang bekerja di Rumah Sakit untuk donor plasma konvalesen. Saat itu ada temannya yang sedang pencari pendonor Plasma Konvalesen untuk orang tuanya, setelah di screening dan dinyatakan memenuhi syarat untuk donor-darah, kak Pras akhirnya donor Plasma Konvalesen untuk pertama kali diakhir tahun 2020 itu di UTD RS Sardjito.
Saat masih positif Covid-19 dan 11 hari dirawat di rumah sakit, kak Pras tidak merasakan efek yang berat. Ternyata setelah melakukan Screening sebelum donor darah, hasilnya Titer Antibodi nya tinggi dan layak untuk mendonorkan Plasmanya.
Kak Pras memiliki motivasi yang cukup besar untuk melakukan donor Plasma Konvalesen ini, yaitu rasa syukur yang besar. Karena disaat yang sama saat dinyatakan positif Covid-19, ada orang-orang di sekitar termasuk juga saudara kak Pras yang juga positif, tidak tertolong nyawanya.
Setelah mengetahui kalau Titer Antibodinya cukup banyak untuk donor Plasma, kak Pras berkomitmen akan rutin mendonorkan plasma darahnya selama masih dibutuhkan dan memenuhi syarat donor.
Kak Pras juga bercerita, semakin rutin donor plasma konvalesen (2 minggu sekali), titer antibodi-nya sempat meningkat jumlahnya. Meski saat donor yang ke-18 (2 minggu sebelum Nge-LIVE) jumlahnya sudah menurun lagi, tapi jumlahnya masih diatas saat pertama kali donor plasma.
Dengan semakin menurunnya jumlah pasien pasca gelombang ke-2 pandemi kemarin, PMI akhirnya memiliki cukup banyak stok Plasma Konvalesen. Alumni Covid-19 yang bisanya bisa rutin setiap 2 minggu donor Plasma Konvalesen, saat ini sudah tidak bisa rutin lagi donor plasmanya karena stok di PMI sudah cukup berlimpah.
Para Alumni Covid-19 saat ini banyak diarahkan untuk donor darah Whole Blood (donor darah biasa tiap 2 bulan sekali), atau bisa juga melakukan rutin Donor Trombositnya yang cara donornya sama-sama menggunakan mesin Apheresis (sama-sama bisa rutin donor setiap 2 minggu).
Obrolan dengan kak Pras tentang pengalaman Donor Plasma Konvalesen yang lebih lengkap, bisa kamu tonton di Video Instagram @Blood4LifeID atau klik disini. Obrolan dalam program “Nge-LIVE bareng Blood for Life” yang disupport oleh Paxel.co buat ngirim Paketmu Sehari Sampai.
- 2 Tantangan Utama UDD PMI Pusat - 4 February 2022
- Pergerakan Anak Muda PDDI Kota Malang - 23 January 2022
- Apheresis Squad untuk Bantu Anak-Anak Pejuang Kanker - 22 January 2022