Risiko Transfusi Darah: Reaksi Alergi (Urtikaria) dan Reaksi Anafilaksis

Reaksi alergi ringan yang menyerupai urtikaria timbul pada 3% transfusi. Meskipun darah yang diberikan sudah tepat, sebagian orang akan mengalami reaksi alergi selama atau segera setelah menjalani transfusi darah. Reaksi alergi ini diduga terjadi akibat adanya bahan terlarut di dalam plasma donor yang bereaksi dengan antibodi resipien. Gejalanya berupa ruam kulit yang gatal, yang dapat diatasi dengan antihistamin.
Renjatan anafilaksis terjadi pada 1 dari 20.000 transfusi. Anafilaksis adalah reaksi alergi yang lebih serius bahkan dapat mengancam jiwa. Gejala dari reaksi ini terjadi hanya beberapa menit setelah transfusi dimulai, seperti angioderma, muka merah (flushes), urtikaria, gawat pernapasan, hipotensi, dan renjatan (syok).
Sumber:
- Transfusi Darah dan Beberapa Risiko yang Mungkin Timbul oleh KSR PMI ITS Surabaya (ksrpmi-its.blogspot.com)
- Komplikasi Transfusi Darah oleh Rochmi Ardiningsih (www.academia.edu)
- Reaksi Hemolitik Akibat Transfusi oleh Rizky Ardiansyah, dkk (indonesia.digitaljournals.org)
- Learn More About Blood Transfusions (m.redcrossblood.org)
- What are the risks and complications of a blood transfussion? (www.medicinenet.com)
- Selain Bermanfaat, Transfusi Darah Juga Berisiko (http://www.alodokter.com)
- Transfusi Darah oleh dr. Agus Haryono (http://agoesdoctor.blogspot.com)
- Insidensi Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) di Unit Donor Darah PMI Kota Semarang (http://medicahospitalia.rskariadi.co.id/index.php/mh/article/view/98/86)
Latest posts by Admin DDI (see all)
- Analisis Hukum “Bisnis Calo Pendonor Darah” - 16 October 2018
- Mengenal Klasifikasi Thalassemia Secara Klinis : Minor, Intermediet, Mayor - 1 May 2016
- 8 Syarat yang Perlu Kita Penuhi SebelumDonor Darah - 9 April 2016
+ There are no comments
Add yours