Risiko Transfusi Darah: Demam

Orang yang menerima darah mengalami demam mendadak selama atau dalam waktu 24 jam sejak transfusi. Demam adalah respon tubuh yang normal yang dapat timbul karena antibodi resipien bereaksi dengan leukosit donor. Gejala yang menyertainya berupa menggigil, sakit kepala, dan mual. Pasien dengan reaksi demam akan diuji lebih lanjut untuk memastikan bahwa reaksi ini hanya demam, karena ada beberapa reaksi serius yang ditandai dengan demam.
Pasien yang mengalami reaksi demam atau yang berisiko terhadap reaksi transfusi lainnya biasanya diberikan produk darah yang leukositnya telah dikurangi. Leukosit yang harus dibuang minimal 90% dari jumlah leukosit. Transfusi juga dapat dilakukan dengan memasang mikrofiltrasi yang mempunyai ukuran pori 40 mm. Dengan filter berukuran tersebut, jumlah leukosit dapat berkurang sampai 60%. Untuk berjaga-jaga, dokter akan menghentikan transfusi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sumber:
- Transfusi Darah dan Beberapa Risiko yang Mungkin Timbul oleh KSR PMI ITS Surabaya (ksrpmi-its.blogspot.com)
- Komplikasi Transfusi Darah oleh Rochmi Ardiningsih (www.academia.edu)
- Reaksi Hemolitik Akibat Transfusi oleh Rizky Ardiansyah, dkk (indonesia.digitaljournals.org)
- Learn More About Blood Transfusions (m.redcrossblood.org)
- What are the risks and complications of a blood transfussion? (www.medicinenet.com)
- Selain Bermanfaat, Transfusi Darah Juga Berisiko (http://www.alodokter.com)
- Transfusi Darah oleh dr. Agus Haryono (http://agoesdoctor.blogspot.com)
- Insidensi Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) di Unit Donor Darah PMI Kota Semarang (http://medicahospitalia.rskariadi.co.id/index.php/mh/article/view/98/86)
- Analisis Hukum “Bisnis Calo Pendonor Darah” - 16 October 2018
- Mengenal Klasifikasi Thalassemia Secara Klinis : Minor, Intermediet, Mayor - 1 May 2016
- 8 Syarat yang Perlu Kita Penuhi SebelumDonor Darah - 9 April 2016
+ There are no comments
Add yours