Penyebab Leukemia (1)

Meskipun pada sebagian besar penderita leukemia faktor-faktor penyebabnya tidak dapat diidentifikasi, tetapi ada beberapa faktor yang terbukti dapat menyebabkan leukemia, yaitu faktor genetik, sinar radioaktif, virus, jenis kelamin, usia, faktor ras dan etnis, riwayat keluarga, paparan zat kimia, obat-obatan, merokok, dan riwayat terapi kanker.
Berikut ini akan kami coba menjelaskannya satu persatu :
1. Faktor Genetik
Insiden leukemia akut pada anak-anak penderita sindrom Down adalah 15-20 kali lebih banyak daripada anak normal. Kelainan kromosom 21 dapat menyebabkan leukemia akut. Insiden leukemia akut juga meningkatkan pada penderita kelainan congenital dengan aneuloidi, misalnya agranulositosis congenital, sindrom Ellis van Greveld, penyakit seliak, sindrom Bloom, anemia faneoni, sindrom klenefelter, dan sindrom trisomi D.
2. Sinar radioaktif
Sinar radioaktif merupakan faktor eksternal yang paling jelas dapat menyebabkan leukemia pada binatang maupun pada manusia. Risiko menderita beberapa bentuk leukemia cenderung meningkat pada individu yang terkena radiasi dosis tinggi. Contohnya adalah orang-orang yang terkena radiasi dari blas bom atom Jepang pada Perang Dunia II, personil militer yang terlibat dalam uji nuklir 1950-an, dan mereka yang terpapar radiasi pada kecelakaan reactor Chernobyl di Rusia. Sinar-X yang digunakan untuk tujuan diagnostic rutin tidak diantaranya adalah yang menimbulkan risiko. Angka kejadian leukemia mieloblastik akut (AML) dan leukemia granulositik kronik (LGK) jelas sekali meningkat sesudah sinar radioaktif.
3. Virus
Sampai sekarang belum dapat dibuktikan bahwa penyebab leukemia pada manusia adalah virus. Meskipun demikian, ada beberapa hasil penelitian yang mendukung teori virus sebagai penyebab leukemia, yaitu enzyme reverse transcriptase ditemukan di darah manusia. Seperti diketahui enzim ini ditemukan di dalam virus onkologenik seperti retrovirus tipe C, yaitu jenis virus RNA yang menyebabkan leukemia pada binatang. Enzim tersebut menyebabkan virus yang bersangkutan dapat membentuk bahan genetik yang kemudian bergabung dengan genom yang terinfeksi. Beberapa virus hewan juga telah ditemukan pada para tukang daging dan staf kesehatan hewan yang terkena Leukemia. Beberapa virus tertentu sudah terbukti menyebabkan leukemia pada binatang. Pada manusia, kejangkitan T-cell leukemia akut telah dikaitkan dengan virus leukemia manusia T-sel I (HTLV-I) dan retrovirus jenis cRNA, telah ditunjukkan oleh mikroskop elektron dan kultur pada sel pasien dengan jenis khusus leukemia/limfoma sel T. Jenis ini lebih umum terjadi di Asia dan Karibia daripada di Amerika Serikat.
4. Jenis kelamin
Leukemia lebih umum terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Insiden rate untuk seluruh jenis leukemia lebih tinggi pada laki-laki dibanding perempuan. Pada tahun 2009, diperkirakan lebih dari 57% kasus baru leukemia pada laki-laki. Berdasarkan laporan dari Surveillance Epidemiology And End Result (SEER) di Amerika tahun 2009, kejadian leukemia lebih besar pada laki-laki daripada perempuan dengan perbandingan 57,22%:42,77%. Menurut penelitian Simamora (2009) di RSUP H. Adam Malik Medan, proporsi penderita leukemia berdasarkan jenis kelamin lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan (58%:42%).
5. Usia
Insiden leukemia secara keseluruhan bervariasi menurut umur. Sekitar 60%-70% dari leukemia terjadi pada individu di atas usia 50 tahun. Berdasarkan data The Leukemia and Lymphoma Society (2009) di Amerika Serikat, leukemia menyerang semua umur. Pada tahun 2008, penderita leukemia 44.270 orang dewasa dan 4.220 pada anak-anak. Biasanya jenis leukemia yang menyerang orang dewasa yaitu AML dan CLL, sedangkan ALL paling sering dijumpai pada anak-anak dengan puncak insiden antara usia 2-4 tahun. AML terdapat pada umur 15-39 tahun, sedangkan CML banyak ditemukan antara umur 30-50 tahun. CLL merupakan kelainan pada orang tua (umur rata-rata 60 tahun). Leukemia terjadi paling sering pada orang tua. Ketika leukemia terjadi pada anak-anak, hal itu terjadi paling sering sebelum usia 4 tahun.
Pembahasan selanjutnya, klik
Sumber :
- Dikoreksi oleh dr. Sony Wicaksono, Sp.A, M.Biomed.
- -Handayani, Wiwik, Andi Sulistyo Hariwibowo., 2008. Buku Ajar Asuhan keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta : Salemba Medika. (Google Books, akses pada 10 Januari 2016)
- Morisson, Candis,Charles S. Hesdorffer., 2011. Johns Hopkins Panduan untuk Penderita Leukemia. Diterjemahkan oleh Cisya Dewantara., 2012. Jakarta: PT. Indeks.
- http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20969/4/Chapter%20II.pdf (Akses pada 10 Januari 2016)
- Analisis Hukum “Bisnis Calo Pendonor Darah” - 16 October 2018
- Mengenal Klasifikasi Thalassemia Secara Klinis : Minor, Intermediet, Mayor - 1 May 2016
- 8 Syarat yang Perlu Kita Penuhi SebelumDonor Darah - 9 April 2016
+ There are no comments
Add yours