Indikasi Transfusi Darah

Transfusi darah adalah tindakan memasukkan darah atau komponennya ke dalam sistem pembuluh darah seseorang. Komponen darah yang biasa ditransfusikan ke dalam tubuh seseorang adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), trombosit, dan plasma darah.
Transfusi darah merupakan pengobatan simptomatis, bertujuan menggantikan atau menambah komponen darah yang hilang atau yang terdapat dalam jumlah yang tidak mencukupi.
Tindakan transfusi darah atau komponennya bukanlah tindakan tanpa risiko, sebaliknya tindakan ini merupakan tindakan yang mengandung risiko yang dapat berakibat fatal, sehingga transfusi darah harus dilakukan dengan indikasi yang jelas. Pertimbangan risiko dan manfaat harus benar-benar dilakukan dengan cermat sebelum memutuskan pemberian transfusi darah.
Ada berbagai macam jenis indikasi transfusi darah, yaitu:
- Darah Utuh (Whole Blood)
- Darah Endap (Packed Red Cell)
- Darah Merah Cuci (Washed Red Cell)
- Konsentrat Trombosit
- Plasma
- Cryoprecipitate
Sumber:
- Artikel Transfusi Darah oleh dr. Erny Indrawati dalam Warta RSUD (Bulletin RSUD dr.H. Soermarno
- Sosroatmodjo Kuala Kapuas No.10 Tahun V, April-Juni 2011) (books.google.co.id)
- Blood Transfusion oleh Dendy Yogaswara (www.academia.edu)
- Wiwik, Andi. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta : Salemba Medika (books.google.co.id)
- www.kamuskesehatan.com
- www.persify.com
- Analisis Hukum “Bisnis Calo Pendonor Darah” - 16 October 2018
- Mengenal Klasifikasi Thalassemia Secara Klinis : Minor, Intermediet, Mayor - 1 May 2016
- 8 Syarat yang Perlu Kita Penuhi SebelumDonor Darah - 9 April 2016