Diagnosa Leukemia

Estimated read time 2 min read

leukemia-clipart-Leukemia-RibbonSeperti yang telah kita ketahui bersama, leukemia adalah kanker yang menyerang sel darah yang berasal dari sumsum tulang yang ditandai dengan peningkatan sel darah putih (leukosit) tidak normal. Lalu bagaimana cara untuk mendiagnosa penyakit ini? Artikel berikut mencoba menjelaskan beberapa cara diagnosa leukemia.

  • Pemeriksaan fisik si penderita leukemia menjadi tahap awal diagnosa. Pemeriksaan fisik yang dimaksud meliputi pemeriksaan pembengkakan getah bening, limfa, dan hati penderita leukimia.
  • Dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa tingkat sel-sel darah. Pada penderita leukemia, sumsum tulang sulit membedakan mana sel yang belum terbentuk dan normal. Pun, leukimia menyebabkan tingkat leukosit sangat tinggi dan heboglobin di sel darah merah menjadi rendah. Makanya, diperlukan tes darah di laboratorium.
  • Kemudian, dilakukan biopsy di sumsum tulang si penderita leukemia. Tujuan cara ini adalah untuk mengetahui apakah sel leukemia ada di sumsum tulang atau tidak. Dalam keadaan normal, sel-sel abnormal di sumsum tulang tidak melebihi 3 persen. Sedang pada penderita leukemia, sel tersebut bisa meningkat 30 persen. Banyak ahli bilang bahwa diagnosa leukemia dengan pemeriksaan sumsum tulang adalah cara paling efektif.
  • Diagnosa leukemia juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan immune genotip dan sitogenetik. Pemeriksaan immune genotip menggunakan zat monoclinical antibody reagents untuk mengidentifikasi sel kanker. Sedang sitogenetik adalah pemeriksaan sumsum tulang untuk mengidentifikasi sifat sel-sel dan kromosom si penderita. Pun dengan pemeriksaan cerebrospinal fluid yang dapat menunjukkan apakah otak sudah dimasuki oleh sel kanker.

Selain beberapa cara diagnosa diatas, sebenarnya masih banyak tindakan medis lain yang bisa dilakukan, tergantung kondisi dan jenis penyakit yang diderita, karena penyakit leukimia memiliki beberapa jenis. Overall, melalui pemeriksaan diatas, kita dapat memahami keadaan terbaru penderita leukemia sehingga dapat melakukan tindakan tepat untuk selanjutnya.

Sumber :

You May Also Like

More From Author