Awal Mula Donor Darah – Alvin Dwi Saputra


Pengetahuan terhadap manfaat donor darah menjadi alasan saya melakukan pendonoran pertama kali. Saya mengetahui pentingnya mendonorkan darah melalui perbincangan teman, artikel di internet maupun iklan televisi.
Saya melakukan donor darah pertama kali saat menginjak bangku perkuliahan. Kegiatan pendonoran dilakukan saat saya sedang bepergian dan menemukan sebuah kegiatan donor darah.
Awalnya, saya ragu untuk melakukan donor darah karena rasa takut terhadap sakit yang dapat ditimbulkan dari jarum suntik. Tetapi, saya kemudian memberanikan diri karena sadar akan manfaatnya, baik bagi orang lain maupun diri sendiri.
Rasa takut terhadap sakit hilang seiring dengan jarum suntik yang hinggap di kulit saya. Perawat mengatakan jarum suntik yang digunakan terhadap saya merupakan jarum yang terbesar. Jarum tersebut digunakan karena pembuluh darah saya yang dikatakan sangat kecil.
Mengetahui jarum terbesar, saya merasa lega dan tidak khawatir kembali karena tidak merasakan apapun saat jarum tersebut hinggap di kulit saya. Setelah selesai melakukan donor darah, saya diberikan berbagai bingkisan, seperti susu dan makanan.
Awalnya saya merasa letih dan sedikit pusing, tetapi setelah mengkonsumsi minuman dan makanan yang diberikan saya merasa sehat kembali.
Beberapa hari setelah melakukan donor darah, saya merasa lebih sehat dan bahagia. Saya bahagia bisa memberikan sebagian darah saya guna dimanfaatkan untuk kesehatan orang lain.
Sejak saat itu, saya merasa harus melakukan donor darah kembali.
Alvin Dwi Saputra – Mahasiwa Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia
- Awal Mula Donor Darah – Alvin Dwi Saputra - 13 April 2015
+ There are no comments
Add yours