Macam Jenis Indikasi Transfusi Darah

Estimated read time 2 min read
Darah Utuh (Whole Blood)
  • Untuk mengatasi perdarahan yang lebih dari 30% Total Blood Volume (TBV). Pada bayi, transfusi darah sudah harus diberikan bila kehilangan 10% TBV
  • Perdarahan Akut
  • Syok Hipovolemi*
  • Bedah mayor dengan perdarahan >1500 ml

*Syok Hipovolemi: Adalah kondisi darurat dimana perdarahan parah dan hilangnya cairan membuat jantung tidak mampu memompa cukup darah ke tubuh.

Darah Endap (Packed Red Cell)
  • Pada anemia yang tidak disertai penurunan volume darah: Anemia Hemolitik*, Anemia Hipoplastik* kronik, Leukimia Akut, Leukimia Kronik, Penyakit keganasan, Thalasemia, Gagal ginjal kronis.
  • Perdarahan kronik yang ada tanda “oksigen need”: rasa sesak nafas, mata berkunang-kunang, palpitasi*, pusing, dan gelisah.

*Anemia Hemolitik: adalah jumlah sel darah merah yang rendah akibat pemecahan sel (hemolisis) yang berlebihan.
Anemia Hipoplastik: anemia yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah merah baru.
Palpitasi: sensasi detak jantung yang cepat/tidak menentu.

Darah Merah Cuci (Washed Red Cell)
  • Penderita yang mengalami transfusi berulang
  • Penderita yang mengalami febris pada transfusi sebelumnya: Thalasemia, Anemia Hemolitik, PN

*PNH (Paroxymal Nocturnal Hemoglobinuria): adalah anemia hemolitik yang terjadi secara mendadak (paroxymal), bisa terjadi kapan saja, tidak hanya pada malam hari (nocturnal), dan ginjal berwarna gelap (hemoglobinuria).

Konsentrat Trombosit
  • Trombositopenia* dengan:
    1. Didapat perdarahan
    2. Untuk mencegah perdarahan pada keadaan dimana ada erosi yang dapat berdarah bila kadar <35.000/mm3
    3. Untuk mencegah perdarahan spontan bila kadar trombosit <15.000/mm3
  • Perdarahan dengan Trombositopenia akibat transfusi masif, DHF, Trombositopathy, Leukimia atau Anemia Aplastik dengan perdarahan

*Trombositopathy: suatu kelainan atau penyakit dari trombosit
Trombositopenia: jumlah trombosit kurang dari 100.000/mm3 dalam sirkulasi darah

Plasma
  • Mengatasi gangguan koagulasi yang tidak disebabkan oleh trombositopenia
  • Mengganti plasma yang hilang
  • Defisiensi Imunoglobulin
  • Overdosis obat antikoagulan (Warfarin)
Cryoprecipitate
  • Hemofili A
  • Afibrinogenemia
  • Penyakit Von Willebrand

*Penyakit Von Willebrand: adalah kondisi medis yang ditandai dengan memanjangnya waktu pembekuan darah atau perdarahan berlebihan akibat kekurangan faktor von willebrand.

Sumber:

You May Also Like

More From Author